Wednesday, October 2, 2013

Menghitung Nilai Sewa Alat Berat

Pernahkah Anda menghubungi beberapa rental alat berat dalam rangka ingin sewa alat yang sama, tetapi anda dapatkan bahwa nilai sewa alat begitu bervariasi dan terkadang perbedaan nilai antara rental yang satu dengan yang lainnya begitu besar, sehingga terkadang ini menjadi sesuatu yang membingungkan dan menjadi suatu pertanyaan "Mengapa bisa beda nilainya?"


Contoh kasus:
Anda ingin pakai  Crane dengan kapasitas 20 Ton untuk mengangkat office container kosong ukuran 20 feet di  Blok M di mana pengerjaan mulai jam 24.00 tengah malam.

Anda sebagai seorang staf purchasing dari suatu perusahaan kontraktor mulai mencari informasi, entah melaluai internet atau langganan anda dan anda berniat ingin melakukan perbandingan dengan menghubungi rental yang lain dengan harapan agar bisa mendapatkan harga yang lebih "miring" lagi (mungkin salah satu penilaian kerja purchasing kalau bisa dapatkan yang lebih rendah akan bisa dipercaya :) ).

Nah, pada saat anda melakukan perbandingan dengan menghubungi beberapa rental ternyata anda dapatkan bahwa harga sewa bisa bervariasi untuk alat yang sama bahkan perbedaan bisa jauh sekali . Jadilah anda bingung kenapa bisa beda-beda ya?

Ada beberapa hal yang menyebabkan harga sewa berbeda-beda. Saya akan coba jelaskan beberapa diantaranya:

1. Lokasi
Lokasi yang dimaksud adalah lokasi site (lokasi kerja)  dengan pool rental.
Jika pool di daerah Karawang, Cibitung, atau Cikarang sedangkan site di Jakarta Selatan maka akan ada biaya bahan bakar yang lebih besar dibandingkan dengan pool rental dari Jakarta.
Selain itu bisa saja Crane 20 Ton harus di"gendong" oleh Trailer sehingga akan ada biaya mobilisasi / demobilisasi yang dibebankan ke pemakai sehingga pemakai akan dibebankan biaya sewa dan mob /demob.


2. Waktu
Melihat kasus di atas di mana pengerjaan di Blok M mulai tengah malam dan jika harga sewa untuk 1 shift atau 7 jam kerja.
Seandainya pengerjaan selesai pas 7 jam atau jam 07.00 maka biasanya di daerah Blok M tidak bisa sembarangan alat berat melintas jalan, sehingga pihak rental harus meminta kawalan polisi supaya kendaraannya bisa keluar dari site dan kembali ke pool, karena biasanya jika lewat jam 05.00 tidak bisa sembarangan melewati jalan di sekitar blok M ataupun jalan2 protokol lainnya.
Nah, biaya kawalan polisi itu akan dibebankan ke pemakai selain biaya sewa dan mob / demob

3. Kelengkapan surat / dokumen
Beberapa rental sudah melengkapi semua alat beratnya dengan dokumen SILO (Surat Ijin Layak Operasi) dan semua Operator sudah memiliki SIO (Surat Ijin Operator) yang dikeluarkan oleh Depnaker atau oleh Migas dan beberapa rental tidak semua alat berat ataupun operator memiliki SILO maupun SIO, sehingga terjadi perbedaan nilai sewa alat.
Biasanya pihak rental yang lengkap SIO maupun SILO akan men-charge lebih tinggal dengan rental lainnya yang tidak lengkap SIO maupun SILO walaupun kinerja alat dan operator tidak bergantung pada dokumen tersebut tetapi setidaknya pihak pemakai akan lebih merasa "safety" dan "comfort" jika alat dan operator lengkap dokumenya.

4. Umur Kendaraan Alat Berat
Terkadang pihak rental yang memiliki alat yang umurnya masih muda lebih pe-de men-charge sewa alat berat lebih tinggi dibanding rental yang alatnya sudah jauh lebih tua.


Demikianlah beberapa faktor yang menyebabkan nilai sewa alat yang sama bisa berbeda-beda antara satu rental dengan yang lainnya. Masih ada beberapa faktor-faktor lain hanya saja faktor-faktor di atas adalah faktor yang umum dan dominan terjadi di setiap rental sehingga nilai sewa bisa berbeda-beda.

Beberapa perusahaan asing pihak dan perusahaan-perusahaan besar lainnya hampir semuanya meminta standar keselamatan kerja (safety) yang tinggi dari pihak rental. Selain operator dan alat harus memiliki SIO dan SILO (dari migas jauh lebih diperhitungkan dibanding depnaker), mereka akan datang ke pool untuk inspeksi alat, selain itu operator juga harus mengikuti semacam induction, test kesehatan seperti test paru-paru, test dahak, dsb. Hal itu adalah semata-mata untuk mereka bisa merasa safety dalam penggunaan alat dan operatornya sehingga proyek mereka bisa selesai dengan lancar, setelah mereka merasa safety baru mereka melihat harga sewanya. Jadi harga sewa nomor dua setelah safety. Kalau perusahaan atau kontraktor kecil lebih menekankan kepada harga sewa baru safety. Sebisa mungkin mereka dapat harga sewa yang rendah



No comments:

Post a Comment